Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Lembaga Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam yang menyelenggarakan Program I’dad Lughawi (Persiapan Bahasa) dan telah terintegrasi sepenuhnya dengan Universitas Muhammadiyah Makassar, di bawah Fakultas Agama Islam. Ma’had Al-Birr mengemban tugas persiapan terstruktur untuk melahirkan kader-kader ulama yang intelek dan intelektual yang ulama. Ma’had Al-Birr berperan sebagai Pusat Kaderisasi Ulama dan Pendidik bagi persyarikatan Muhammadiyah.
I’dad Lughawi (Persiapan Bahasa) adalah program pendidikan bahasa Arab yang berlangsung selama 2 (dua) tahun atau 4 (empat) semester. I’dad Lughawi merupakan program akselerasi kemampuan berbahasa Arab bagi mahasiswa Program Studi S1 Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah), Program Studi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Ketiganya adalah Program Studi di bawah Fakultas Agama Islam.
Kurikulum Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar beriorentasi pada 4 (empat) kompetensi utama dalam mempelajari bahasa Arab yaitu Maharatul Istima’ (Keterampilan Mendengar), Maharatul Kalam (Keterampilan Berbicara), Maharatul Qiraah (Keterampilan Membaca) dan Maharatul Kitabah (Keterampilan Menulis).
Jenjang perkuliahan program I’dad Lughawi Ma’had Al-Birr terdiri dari empat level (mustawa). Setiap level berlangsung selama satu semester. Setiap jenjang atau level mengandung empat mata kuliah. Setiap mata kuliah bernilai 2 SKS. Sehingga total SKS selama kuliah di Ma’had Al-Birr adalah 80 SKS. Berikut rincian mata kuliah yang diajarkan di setiap level atau mustawa:
Level 1 (Mustawa Awwal). Mata Kuliah yang diajarkan di level ini ialah: Quran I, Tafsir I, Fikih, Istima’ I, Kalam I, Qiraah I, Kitabah I, Tadribat, Khat, Kemuhammadiyahan I.
Level 2 (Mustawa Tsani). Mata Kuliah yang diajarkan di level ini ialah: Quran II, Tafsir II, Hadits, Istima’ II, Kalam II, Qiraah II, Kitabah II, Nahwu I, Sharaf I, Kemuhammadiyahan II.
Level 3 (Mustawa Tsalits). Mata Kuliah yang diajarkan di level ini ialah: Quran III, Tauhid, Ulumul Quran, Ulumul Hadits, Istima’ dan Kalam III, Qiraah dan Kitabah III, Nahwu II, Sharaf II, Adab I, Tarikh.
Level 4 (Mustawa Rabi’). Mata Kuliah yang diajarkan di level ini ialah: Quran IV, Ushul Fiqh, Ilmu Mantiq, Istima’ dan Kalam IV, Qiraah dan Kitabah IV, Nahwu III, Sharaf III, Balaghah, Adab II, Amaliah Tadris (Praktik Mengajar atau Micro Teaching).
Sistem pembinaan dan perkaderan di Ma’had Al-Birr adalah pembinaan dan perkaderan berbasis asrama mahasiswa. Asrama Mahasiswa Ma’had Al-Birr adalah asrama mahasiswa yang berada di dalam area kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, tepatnya di Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Asrama ini terdiri dari asrama putra dan asrama putri yang masing-masing memiliki gedung tersendiri.
Pembinaan mahasiswa dalam kehidupan di Asrama Ma’had Al-Birr memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Keteladanan. Keteladanan senantiasa diperlukan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan asrama. Pembina asrama, pengurus dan seluruh
mahasiswa binaan harus senantiasa mampu menjadi teladan yang baik.
b. Latihan dan Pembiasaan. Pembentukan kepribadian mahasiswa binaan dilakukan melalui latihan dan pembiasaan mematuhi norma-norma yang berlaku.
c. Pembinaan Melalui Nasehat. Nasehat merupakan salah satu pembinaan melalui pemberian peringatan atas kebaikan dan kebenaran dengan cara tertentu yang dapat menyentuh hati mahasiswa binaan.
d. Pembinaan Melalui Kedisiplinan. Kedisiplinan yang dibangun setiap hari harus disadari sebagai proses mendidik diri menjadi pribadi yang bertakwa, mandiri, dan cendekia. Kedisiplinan dibentuk melalui penumbuhan kesadaran mentaati peraturan. Penerapan prinsip ini memerlukan ketegasan dan kebijaksanaan.
e. Kemandirian. Kemandirian diupayakan untuk menumbuhkan mahasiswa binaan menjadi pribadi yang berdikari, tangguh, memiliki nilai-nilai kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan hidup.
f. Persatuan dan Persaudaraan. Persatuan dan Persaudaraan menjadikan mahasiswa binaan senantiasa diliputi oleh suasana keakraban dan persaudaraan, karena segala suka dan duka tinggal di dalam asrama dirasakan bersama.